Indonesian Simulated Emergency Test (InaSET) 2020


Jakarta (13/10). InaSET 2020 (Simulasi Komunikasi Bencana Secara Nasional 2020) telah terlaksana pada 10 Oktober 2020 dengan sukses, untuk pelaksanaan InaSET 2020 ini, ditekankan kepada ORARI Daerah yang berada di dalam wilayah rawan bencana dan sudah mempunyai tim CORE (Communication and Rescue ), dengan tidak menutup untuk ORARI Daerah yang lain untuk ikut berpartisipasi.

BNPB Jakarta memonitor jalannya InaSET 2020

InaSET 2020 (Simulasi Komunikasi Bencana Secara Nasional 2020) akan menjadi latihan komunikasi kebencanaan pertama yang dikoordinir oleh ORARI Pusat dengan melibatkan ORARI Daerah dan ORARI Lokal, sebagai bentuk simulasi atau latihan dalam set up komunikasi dan koordinasi anggota ORARI untuk membantu melakukan komunikasi dalam kondisi bencana. Dalam hal terjadi bencana besar, di mana jaringan komunikasi seluler, internet dan listrik terganggu, maka peran komunikasi radio menjadi sangat penting.

InaSET 2020 melalui aplikasi ZOOM diikuti ORARI Daerah dan ORARI Lokal di Indonesia

ORARI Daerah yang ditunjuk untuk ikut serta aktif, sebagai awal dari pelaksanaan InaSET 2020 ini adalah :

a. ORARI Daerah Aceh ( Potensi Tsunami )
b. ORARI Daerah Sumatera Barat ( Potensi Tsunami dan sudah membentuk Tim CORE Feb 2019)
c. ORARI DKI Jakarta (Penanganan Banjir)
d. ORARI Daerah Banten dan Jawa Barat (Penanganan Tsunami dan Longsor)
e. ORARI Daerah Jateng dan DIY ( Penanganan Erupsi Gunung Merapi )
f. ORARI Daerah Sulawesi Tengah ( Potensi Banjir dan Longsor)
g. ORARI Kalimantan Selatan (Potensi Kebakaran)

Logsheet Komunikasi Radio via Satelit LAPAN A2/ORARI saat InaSET 2020 Operator NCS by Om Yono-YDØNXX
Rekaman Audio Komunikasi radio via Satelit LAPAN A2/ORARI saat InaSEt 2020

Frekuensi yang digunakan adalah HF 7.110 MHz, VHF 145.000 MHz dan Satelit IO-86 (435.880 MHz FM voice Downlink, 145.880 MHz FM voice Uplink (5 watts).

ORARI InaSET 10 Oktober 2020 Satelit LAPAN A2/LAPAN ORARI – video by
RISKI YD8ACD

ORARI Pusat menggunakan Station khusus YHØD dan akan stand by di HF 7.110 MHz dan di frekuensi Satelit 435.880 MHz FM voice Downlink, 145.880 MHz FM voice Uplink.

ORARI Daerah yang ditunjuk menggunakan stasiun ORDA masing-masing dalam berkomunikasi dengan ORARI Pusat, dengan asumsi jaringan komunikasi hanya bisa menggunakan Radio dan Satelit dan ORARI Pusat akan merelay berita ke BNPB di Jakarta. ORARI Lokal menggunakan VHF 145.000 MHz dalam berkomunikasi dengan ORARI Daerah masing masing dan BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

ORARI Pusat menggunakan Station khusus YHØD

Skenario

Diawali dengan pengumuman oleh BMKG bawah pada hari ‘H’ dan jam ‘J’ telah terjadi gempa megathrust di wilayah Pantai Barat Sumatera, dalam simulasi ini akan diumumkan oleh ORARI Pusat yang berperan sebagai BMKG dan akan diudarakan melalui HF dan Satellite. Gempa ini mengakibatkan rentetan dampak di Selat Sunda, Patai Pangandaran, Jabar dan wilayah Jateng DIY, dan Sulawesi.

  1. Gempa yang sangat besar 7.9 Magnitude di wilayah Pantai Barat Sumatera dan memicu gelombang Tsunami di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. ORARI Daerah Aceh dan ORARI Daerah Sumatera Barat menggunakan Station ORDA utk mengudara. Koordinasi denga ORARI Lokal di Aceh yang dalam kondisi aman dan berusaha mengindentifikasi keadaan, korban dan kebutuhan apabila ada titik pengungsian, dan berkoordinasi dengan BPBD, SKPD dan PMI setempat, dan melaporkan ke ORARI Pusat.
  2. Akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari, maka terjadi banjir di DKI Jakarta akibat curah hujan yang tinggi dan kiriman dari hulu sungai.
  3. Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda ikut bergolak menimbulkan gelombang besar di wilayah pantai barat Provinsi Banten.
  4. Akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari, maka Di Garut telah terjadi Longsor yang mengakibatkan akses jalan tertutup dan beberapa rumah ikut tertimpa bencana.
  5. Pada saat yang bersamaan, Gunung Merapi yang berada dalam wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terjadi erupsi besar dan berdampak kepada wilayah sekitar, di samping ada evakuasi dan pengungsi diperlukan kebutuhan pokok dan membantu identifikasi korban dan dampak lain, serta melaporkan ke ORARI Pusat.
  6. Pada saat bersamaan juga terjadi bencana banjir dan lonsgor di wilayah Luwuk, di mana mengakibatkan banyak rumah hanyut dan terjadi pengungsian dan kebutuhan logistik dan lainnya, serta melaporkan kejadian ke ORARI Pusat melalui HF atau satelit.
  7. Sementara di Kalimantan Selatan telah terjadi kebakaran yg besar di Fasilitas Utama yaitu Pasar Utama yang berdekatan dengan Bandara.
  8. Setiap ORARI Daerah yang terlibat diharapkan melakukan improvisasi dan dinamika sendiri sehingga komunikasi di Radio bisa luwes, lengkap dan dinamis, ORARI Lokal yang terlibat juga diperkenankan melakukan improvisasi yang sama di wilayah masing-masing.
  9. Untuk ORARI Daerah lain, bertindak sebagai relay station dalam penyempaian berita, dengan asumsi terjadi gangguan baik jamming atau skip dalam proses penyampaian berita.
  10. Semua pelaksanaan InaSET 2020 ini diharapkan bisa selesai dalam waktu 2 – 3 jam.

Dengan pelaksanaan InaSET 2020 ini diharapkan setiap ORARI Daerah, ORARI Lokal dan Anggota ORARI yang berperan maupun yang ikut monitor dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan sekaligus kepedulian sebagai insan komunikasi, dalam hal terjadi bencana di wilayah masing-masing.
Kegiatan InaSET akan diagendakan menjadi kegiatan yang rutin untuk dilaksanakan secara periodik, agar semua ORARI Daerah dapat memperoleh peran yang sama pada latihan simulasi InaSET.

Diharap kegiatan InaSET 2020 dapat mempererat hubungan ORARI di Daerah dan Lokal dengan BPBD, SARDA, PMI dan Komunitas Relawan lain, sehingga membentuk rasa kebersamaan dalam membantu Masayarakat, Bangsa dan Negara.

Semoga kegiatan ini bermanfaat dan dapat dilaksanakan setiap tahun.

Lihat Artikel Sumber